Ibadah
seorang mukmin kepada Allah dapat berupa ibadah Badaniah seperti puasa dan sholat,
ada pula ibadah yang dititik beratkan pada hati seperti zikir, ada pula Ibadah
Maaliyah yang dititik beratkan pada harta seperti zakat, infak dan
sadakah. Maka Haji merupakan gabungan
dari semua ibadah tersebut sehingga wajarlah bahwa haji ditempatkan sebagai
rukun islam terakhir (Kelima).
Didalam
Ibadah Haji terdapat kegiatan fisik, lisan, hati, pengorbanan harta, tenaga dan
waktu. Kegiatan fisik yang dilaksanakan
berupa perjalanan safar dari tempat tinggal menuju Arab Saudi yang menempuh
perjalanan panjang dan melelahkan, Kegiatan lisan yang dilaksanakan berupa
kumadang talbiyah, takbir, dzikir, dan doa, Kegiatan Hati berupa penjagaan hati
agar selalu bersih, ikhlas dan lurus serta penyerahan diri untuk mencari ridho
Allah dengan mengecilkan keinginan terhadap dunia yang kerap memalingkan kita
dari Nur Illahi.
Ibadah
Haji dan Umrah adalah perjalanan suci yang penuh simbol sebagai pelajaran dan
cermin dengan cara napak tilas penegakan tauhid para Nabi dan Rasul. Pelajaran
tersebut dikemas dalam pertunjukan kolosal yang menampilkan benang merah ajaran
Monotheisme dari generasi ke generasi. Jamaah haji akan bertindak sebagai aktor
dengan memerankan Nabi Adam pada satu kesempatan, dan menjadi Nabi Ibrahim,
Hajar, dan Nabi Ismail pada kesempatan lain.
Agar
peran tersebut bermakna diperlukan penghayatan agar ibadah haji tidak terjebak
hanya sekedar simbol, ritual, perjalanan wisata dan rekreasi mental sehingga
pesan yang terkandung dalam ibadah haji tidak sampai pada pelakunya.
Ibadah
seorang mukmin kepada Allah dapat berupa ibadah Badaniah seperti puasa dan
sholat, ada pula ibadah yang dititik beratkan pada hati seperti zikir, ada pula
Ibadah Maaliyah yang dititik beratkan pada harta seperti zakat, infak dan
sadakah. Maka Haji merupakan gabungan
dari semua ibadah tersebut sehingga wajarlah bahwa haji ditempatkan sebagai
rukun islam terakhir (Kelima).
Didalam
Ibadah Haji terdapat kegiatan fisik, lisan, hati, pengorbanan harta, tenaga dan
waktu. Kegiatan fisik yang dilaksanakan
berupa perjalanan safar dari tempat tinggal menuju Arab Saudi yang menempuh
perjalanan panjang dan melelahkan, Kegiatan lisan yang dilaksanakan berupa
kumadang talbiyah, takbir, dzikir, dan doa, Kegiatan Hati berupa penjagaan hati
agar selalu bersih, ikhlas dan lurus serta penyerahan diri untuk mencari ridho
Allah dengan mengecilkan keinginan terhadap dunia yang kerap memalingkan kita
dari Nur Illahi.
Ibadah
Haji dan Umrah adalah perjalanan suci yang penuh simbol sebagai pelajaran dan
cermin dengan cara napak tilas penegakan tauhid para Nabi dan Rasul. Pelajaran
tersebut dikemas dalam pertunjukan kolosal yang menampilkan benang merah ajaran
Monotheisme dari generasi ke generasi. Jamaah haji akan bertindak sebagai aktor
dengan memerankan Nabi Adam pada satu kesempatan, dan menjadi Nabi Ibrahim,
Hajar, dan Nabi Ismail pada kesempatan lain.
Agar
peran tersebut bermakna diperlukan penghayatan agar ibadah haji tidak terjebak
hanya sekedar simbol, ritual, perjalanan wisata dan rekreasi mental sehingga
pesan yang terkandung dalam ibadah haji tidak sampai pada pelakunya.
Menurut
Dr. Ali Syariati dalam buku Makna Haji mengatakan bahwa haji bukanlah sekadar
prosesi lahiriah formal belaka, melainkan sebuah momen revolusi lahir dan batin
untuk mencapai kesejatian manusia. Menurut beliau, makna Haji yang pertama
adalah mengingatkan kembali hakikat kita sebagai manusia. Melalui ritual
thawaf, Allah mendemonstrasikan cara kerja alam semesta. Bagaimana bumi,
planet, galaxi berputar pada orbitnya masing-masing sesuai Sunnatullah agar
selamat. Dengan thawaf, manusia
diajarkan untuk tidak diam di pinggiran, melainkan harus meleburkan diri dalam
pusaran kafilah manusia yang akan membawanya menuju Allah.
Makna Kedua mengingatkan kita agar
waspada terhadap godaan iblis yang tidak pernah berhenti menipu dengan wajah
yang selalu berubah. Melalui jumrah, kita ditunjukkan kepada Iblis yang dapat
menjelma menjadi tiga wajah (triumphirat, trinitas, trimurti): Fir’aun (lambang
kekuasaan), Karun (lambang harta), dan Bal’am (lambang intelektualitas).
Melalui
Wukuf, kita diingatkan kepada kisah iblis yang melakukan tipu daya kepada Adam
sehingga harus turun dari surga serta terpisah dengan Hawa. Melalui perjuangan
tak kenal lelah, akhirnya Allah menerima taubatnya dan dipertemukan kembali
dengan Hawa di Jabal Rahmah.
Melalui mabit di Mina, kita dibawa kepada keteladanan perjuangan Ibrahim yang berhasil mengatasi berbagai ujian keimanan dan bujuk rayu syetan dengan memberikan pengorbanan Terbesar dalam sejarah manusia yaitu Ismail as. Ibrahim lulus dari ujian tersebut hingga diangkat menjadi Kekasih Allah, imam dan panutan bagi seluruh ummat manusia.
Melalui mabit di Mina, kita dibawa kepada keteladanan perjuangan Ibrahim yang berhasil mengatasi berbagai ujian keimanan dan bujuk rayu syetan dengan memberikan pengorbanan Terbesar dalam sejarah manusia yaitu Ismail as. Ibrahim lulus dari ujian tersebut hingga diangkat menjadi Kekasih Allah, imam dan panutan bagi seluruh ummat manusia.
Saat
berhaji, Pastikan jiwa mana yang kita bawa. Jiwa yang hendak bertekuk lutut dan
mengakui kehinaan di hadapan Tuhan, ataukah jiwa yang hendak ‘memperalat’ Tuhan
demi status baru? Ataukah sekadar memperpanjang gelar ?
Orang
yang sudah berhaji haruslah menjadi manusia yang hidupnya lebih lurus dibanding
sebelumnya. Jika tidak, sesungguhnya kita tidak lebih dari hanya sekedar
wisatawan yang berlibur ke tanah suci di musim haji. Rasulullah SAW
mengingatkan dalam sabdanya: “Kelak di akhir jaman, manusia pergi haji terdiri
dari beberapa kelompok: Para penguasa pergi haji untuk berwisata, para hartawan
untuk berdagang, para fakir miskin untuk meminta-minta dan alim ulama untuk
mendapatkan nama dan pujian” (Hadits).
Oleh
karena itu seorang yang akan berhaji hendaklah memperdalam ilmu tentang HAJI
dan berbagai persiapan yang diperlukan selama di kota suci Mekah dan Madinah,
termasuk kota-kota tempat prosesi Ibadah Haji.
Pengertian Haji.
Haji
adalah salah satu rukun Islam yang lima. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk
ritual tahunan bagi kaum muslim yang mampu secara material, fisik, maupun
keilmuan dengan berkunjung ke beberapa tempat di Arab Saudi dan melaksanakan
beberapa kegiatan pada satu waktu yang telah ditentukan yaitu pada bulan
Dzulhijjah. Secara etimologi (bahasa), Haji berarti niat (Al Qasdu), sedangkan
menurut syara’ berarti Niat menuju Baitul Haram dengan amal-amal yang khusus.
Tempat-tempat
tertentu yang dimaksud dalam definisi diatas adalah selain Ka’bah dan Mas’a
(tempat sa’i), juga Padang Arafah (tempat wukuf), Muzdalifah (tempat mabit),
dan Mina (tempat melontar jumroh).
Sedangkan
yang dimaksud dengan waktu tertentu adalah bulan-bulan haji yaitu dimulai dari
Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Amalan ibadah tertentu
ialah thawaf, sa’i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumroh, dan mabit di
Mina.
Pengertian
Umroh
Umrah
adalah berkunjung ke Ka’bah untuk melakukan serangkaian ibadah dengan
syarat-syarat yang telah ditetapkan. Umroh disunahkan bagi muslim yang mampu.
Umroh dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari Arafah yaitu tgl 10
Zulhijah dan hari-hari Tasyrik yaitu tgl 11,12,13 Zulhijah. Melaksanakan Umroh
pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan melakukan Ibadah Haji (Hadits Muslim)
Haji Ifrad, artinya menyendiri
Pelaksanaan
ibadah haji disebut ifrad jika sesorang melaksanakan ibadah haji dan umroh
dilaksanakan secara sendiri-sendiri, dengan mendahulukan ibadah haji. Artinya, ketika
calon jamaah haji mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, hanya berniat
melaksanakan ibadah haji. Jika ibadah hajinya sudah selesai, maka orang
tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan ibadah umroh.
Haji Tamattu’, artinya
bersenang-senang
Pelaksanaan
ibadah haji disebut Tamattu’ jika seseorang melaksanakan ibadah umroh dan Haji
di bulan haji yang sama dengan mendahulukan ibadah Umroh. Artinya, ketika
seseorang mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, hanya berniat melaksanakan
ibadah Umroh. Jika ibadah Umrohnya sudah selesai, maka orang tersebut
mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan ibadah Haji.
Tamattu’
dapat juga berarti melaksanakan ibadah Umroh dan Haji didalam bulan-bulan serta
didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
Haji Qiran, artinya menggabungkan
Pelaksanaan
ibadah Haji disebut Qiran jika seseorang melaksanakan ibadah Haji dan Umroh
disatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan
umrah. Haji Qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani
dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin
akan memakan waktu lama.
Makkah Al Mukaromah
Di
kota Makkah Al-Mukaromah inilah terdapat Masjidil Haram yang didalamnya
terdapat Ka’bah yang merupakan kiblat ibadah umat Islam sedunia. Dalam
rangkaian perjalanan ibadah haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup
ibadah haji.
Padang Arafah
Padang
Arafah terdapat di sebelah timur Kota Makkah. Padang Arafah dikenal sebagai
tempat pusatnya haji, sebagai tempat pelaksanaan ibadah wukuf yang merupakan
rukun haji. Di Padang Arafah juga terdapat Jabal Rahmah tempat pertama kali
pertemuan Nabi Adam dan Hawa.
Kota Muzdalifah
Kota
ini tidak jauh dari kota Mina dan Arafah. Kota Muzdalifah merupakan tempat
jamaah calon haji melakukan Mabit (bermalam) dan mengambil batu untuk melontar
Jumroh di Kota Mina.
Kota Mina
Kota
Mina merupakan tempat berdirinya tugu (jumrah), yaitu tempat pelaksanaan
melontarkan batu ke tugu (jumrah) sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim
ketika mengusir setan. Disana terdapat tiga jumrah yaitu jumrah Aqabah, Jumrah
Ula, dan Jumrah Wustha.
No comments:
Post a Comment